Warga Bingung, Proyek PPIP Belum Rampung.
Program ini berjalan dibeberapa desa , salah satunya di desa Sungai Danau Kecamatan Satui. PPIP di desa ini dialokasikan pada pembangunan intalasi pengolahan air bersih . Pembangunan ini sebanyak 5 buah unit menara pengolahan air bersih , yaitu 2 buah unit yang berada di Jl.Angkasa RT.1 dan RT.2 , 2 buah unit berada di Jl. Kuripan RT.25 dan RT.26, dan 1 buah unit lagi berada di Jl. Muntiara RT.23.
Peroyek bantuan pembangunan instalasi air bersih ini memang sangat di nantikan dan diharapkan warga , namun sesuai dengan No.Kontrak : 5/ PPIP-TANBU/2008 dimana waktu pelaksanaanya 27 Oktober 2008 sampai dengan 14 Desember 2008 ( 49 hari kalender ) sampai hari belum juga rampung.
Pembangunan sudah mencapai 65%,meliputi menara, sumur , tong penampungan dan pompa air. Tapi instalasi pipa dan alat penyaring air atau katalisatornya sampai saat ini belum terpasang , bahkan masih ada yang masih terbengkalai, pada hal dead line atau batasan kerja proyek sudah habis . Hal ini membuat heran dan bingung warga di sekitar proyek pembangunan . Karena tidak ada satupun petugas atau pekerja melanjutkan proyek pemasangan.
Ketika dikonfirmasi di kantor Kepala Desa Sungai Danau , dari beberapa petugas yang ditemui (atas pemintaan nama tidak mau di tampilkan ) menyatakan bahwa sampai saat ini pihak OMS sebagai kontraktor proyek, belum memberikan laporan kerja secara resmi dan tertulis kepada pihak desa , terkait proyek PPIP .
Dalam hal ini PU dan pemerintah Kabupaten , atau pihak pihak yang berkompeten , harus segera memperhatikan dan menyelesaikan pembangunan ini , mengingat besarnya manfaat dan kegunaan nya . Sehingga masyarakat dapat menikmati sarana air bersih, dan tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan dalam pengelolaan dana APBN.
Naas,Malam Baru Bawa Petaka
Gemerlap pesta kembang api menghias mega ,dan suara terompet membahana menghiasi suasana malam pergantian tahun 2009.Kebahagiaan dan kecerian terpancar di wajah setiap insan.
Tapi hal itu tidak bagi Warji(25thn),warga Jl.Kuripan RT.26 Desa Sungai Danau . Niat hati ingin menikmati Susana akhir tahun,berhujung petaka menimpa. Kejadian ini terjadi Kamis (01/01) dini hari sekitar jam.12.30WIT ,ketika Warji dan adiknya pulang dari melihat pesta kembang api . Dalam perjalanan pulang mereka dihadang segerombolan anak muda yanhg sedang berpesta miras.
Warji dan adiknya tetap melintas,namun sial,tanpa ada sebab,dari gerombolan pemuda tersebut melakukan pemukulan kepada ke pada mereka berdua,secara reflek mereka berdua melakukan perlawanan,akhirnya terjadilah perkelahian.
Tersangkan belakangan diketahui bernama Yadi ( 27thn)yang masih dalam pengaruh alcohol merasa kurang puas,dia berlari mengambil senjata tajam khas Kalimantan yang disebut parang,yang ternyata sudah dibawa tersangka dari rumah, langsung saja menghujamkan ke tubuh Warji,walaupun Warji sudah melakukan perlawanan dengan sebatang balok,tetap tak mampu menahan nya,sehingga mengalami 5 mata luka.
Dengan pergelangan tangan kanan Warji hampir saja putus,paha sebelah kanan pun mengalami luka menganga sangat dalam,dan tiga luka lainnya. Warji pun jatuh tersungkur,bersimbah darah, tapi untung adik Warji yang bernama Aman ( 20thn) berhasil lari dan selamat.
Aman meminta berlari dan berteriak minta tolong kepada warga setempat,warga pun membantu,dengan bersama sama warga menangkap tersangka,dannbmengamankannya. Tak berselangh lama pihak Kepolisian datang ke TKP,dan korbanpun langsung di bawa ke Rumah Sakit Desa Makmur Mulia.
Warji di masyarakat diketahui adalah pemuda yang baik,dan tidak pernah terlibat atau melakukan masalah. Perkiraan sementara ini terjadi karena pelaku salah sasaran dan dipengaruhi minuman keras,karena saat di ringkus,tersangka masih dalam kondisi mabuk keras,sehingga tidak dapat dimintai keterangan.
Penambang Batubara “ Nakal “ Ditertibkan.
Dalam kesempatan beberapa waktu lalu Kepala Kopolisian Daerah ( Kapolda ) Kalimantan Selatan Brigjen Pol Drs Anton Bachrul Alam SH menyatakan , bahwa pihaknya akan terus mencari para penambang penambang nakal, terutama terkait mengenai perizinan usahanya .
Banyak perusahaan perusahaan pertambangan yang beroprasi di Kalimantan Selatan masih tidak melengkapi perizinan dan tidak sesuai dengan aturan yang ada, sehingga harus ada penertiban guna mnegakkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku di Indonesia serta menjaga kelestarian alam dan kekayaan alam Kalimantan selatan.
Sedangkan dibagian lain ,Kapolda juga mengatakan “Oprasi Bersih” ( Opsih ) internal Polri tetap menjadi prioritas utama memasuki tahun 2009 ini, khususnya diwilayah hukum Kalimantan Selatan. “Pungutan – pungutan liar yang dilakukan oknum-oknum polisi diwilayah Kal Sel, tetap kita prioritaskan untuk “ dibersihkan “ ditahun 2009 ini”,ungkap Anton.
Sementara itu di wilayah Polres Tanah Bumbu, Rabu ( 8/01) melakukan sweeping pada para penambang batu bara yang melakukan penambangan di daerah Pal.6 Alamunda. Alhasil, tertangkap basah satu unit alat eskavator Hitachi 330 milik H.Amat yang sedang melakukan penambangan di luar kordinat . Operasi ini di pimpin langsung oleh Kasad Polres Tanah Bumbu AKP.ANDI ADNAN .SH.Sik.
Ketika di konfirmasi ke Kapolsek Satui Angga F. Herlambang Sik membenarkan adanya operasi ini dan barang bukti sekarang diamankan di Polsek Satui . Dengan adanya operasi ini serentak memberhentikan sejenak kegiatan semua pertambangan di Satui terutama pertambangan terutama non PKP2B dan membuat para bayer pada ngacir
MTQ VI Kecamatan Satui
Musyabakah Tilawatil Qur’an ( MTQ ) yang ke 6 sekecamatan Satui Senin ( 19/1) jam 21.00 WIT resmi dibuka . Kegiatan MTQ ini dialaksanakan mulai tanggal 19 sampai dengan 23 Januari 2009, dan diikuti oleh para kontingen dari desa desa di Kecamatan Satui , Kabupaten Tanah Bumbu.
MTQ ke 6 ini dilaksakan di Desa Al-Kautsar bertempat di Mesjid Besar Al Kautsar. Tiga belas desa yang ada dikecamatan Satui diharuskan mengirim minimal 6 orang perwakilan untuk mengikuti kegiatan dalam MTQ. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan secara berkala dan bergulir disetiap desa di Kecamatan Satui.
Dengan moto “ DENGAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN KITA CIPTAKAN INSAN INSAN YANG QUR’ANI DI MASYARAKAT”,diharapkan kegiatan MTQ ini dapat memberikan kasanah islami dalam kehidupan dan menciptakan masyarakat yang lebih bersahaja dan agamis , terutama di Kecamatn Satui.
Warga Dua Desa Resah, Kegiatan Blasting PT.Arutmin Indonesia
Rabu (21/01) warga dua desa, yaitu Desa Makmur Mulia, dan Desa Sungai Cuka, meminta agar kegiatan penambangan batubara yang dilakukan PT.Arutmin Indonesia (AI) secara blasting ( menggunakan bahan peledak ) lebih bersahabat lagi.
Pada dasarnya memang warga tidak keberatan dengan aktivitas tersebut, namun warga berharap kepada PT.AI untuk memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi. Terkait dari tiga kali uji coba peledakan November - Desember 2008 lalu, karena ada laporan warga yang menyatakan bahwa ada beberapa rumah dan bangunan yang mengalami retak dan kaca pecah, akibatkan dari getaran yang ditimbulkan dari ledakan tersebut.
Dengan disaksikan oleh Muspika setempat warga desa dan PT.AI sepakat pelaksanaan kegiatan dengan bahan peledak/blasting tetap dilaksanakan, PT.AI akan bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan yang diakibatkan ledakan dan TIM Desa yang telah dibentuk sebelumnya harus turun kelapangan untuk memantau dan menerima laporan warga apabila terjadi kerusakan, kemudian meneruskanya ke PT.AI untuk ditindak lanjuti . Namun tidak semua kerusakan menjadi tanggung jawab PT.AI, karena harus melewati uji di lapangan, apakah benar kerusakan itu diakibatkan dari proses peledakan.
“Pada dasarnya blasting yang dilakukan Arutmin bagi warga Makmur Mulia tidak diharapkan, ibarat sebuah batu yang dijatuhi tetesan air secara terus menerus maka lama kelamaan akan lobang dan hancur,begitu juga lingkungan kita ini”, ujar Rehatono, Ketua LSM Bimasakti ditemui dikediamannya Gg.Korea2 Ds.Makmur Mulia berujar.
Ketika dikonfirmasi langsung dengan PT.AI melalui perwakilan nya , Iwan Mukti via Short Messege Service (SMS) ,” Warga tidak demo kok, hanya meminta kepada PT.AI untuk melakukan kegiatan peledakan yang ramah community, agar masyarakat merasa nyaman, dan dalam pertemuan hari ini warga tidak keberatan dengan aktivitas tersebut”,ujarnya ringkas.
Pertemuan ini diakhiri dengan penanda tanganan berita acara yang disaksikan Muspika setempat di kantor PT.AI ,yang sebelumnya dilakukan pemantauan secara langsung kelapangan bersama sama ,untuk mengetahui dan melihat langsung dampak dan akibat dari proses peledakan. “Peledakan hari ini sebagian besar warga mengatakan tidak terasa getarannya alias mantap”, tambah Iwan Mukti .